Sumber pasti
mengapa masyarakat cenderung kaula pada saat Pak Suharto ?
Pasti kalian bertanya mengapa saat Pak Suharto menjabat, masyarakat cenderung kaula ? karena :
1. Kharisma seorang Pak Suharto
2. Senantiasa menampakan “kesederhanaan” di depan masyarakat
3. Sukses menanamkan nasionalisme terhadap generasi muda
4. Falsafah hidup pak suharto
5. Tokoh yang mau belajar
6. Sosok yang mencintai keluarga
begitulah beberapa sifat dan kerakter seorang bapak Suharto, sehingga masyarakat menyebutnya dengan Politik ABS, artinya Asal Bapak Senang.
Pasti kalian bertanya mengapa saat Pak Suharto menjabat, masyarakat cenderung kaula ? karena :
1. Kharisma seorang Pak Suharto
2. Senantiasa menampakan “kesederhanaan” di depan masyarakat
3. Sukses menanamkan nasionalisme terhadap generasi muda
4. Falsafah hidup pak suharto
5. Tokoh yang mau belajar
6. Sosok yang mencintai keluarga
begitulah beberapa sifat dan kerakter seorang bapak Suharto, sehingga masyarakat menyebutnya dengan Politik ABS, artinya Asal Bapak Senang.
Berikan contoh
budaya politik berdasarkan Partisipan, Kaula, Parokial !
Partisipan : Budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi dan aktif
contoh :
1. Mendirikan partai politik
2. Mengikuti pemilu
3. Demonstrasi yang baik-baik
4. Duduk di bangku pemerintahan
5. Mengkritik jalannya budaya politik, serta memberikan saran bagaimana jalan keluarnya
6. Pengetahuan politiknya tinggi
7. Kontrol politik aktif
8. Warga memiliki kesadapan untuk berpartisipasi dalam politik
Partisipan : Budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi dan aktif
contoh :
1. Mendirikan partai politik
2. Mengikuti pemilu
3. Demonstrasi yang baik-baik
4. Duduk di bangku pemerintahan
5. Mengkritik jalannya budaya politik, serta memberikan saran bagaimana jalan keluarnya
6. Pengetahuan politiknya tinggi
7. Kontrol politik aktif
8. Warga memiliki kesadapan untuk berpartisipasi dalam politik
Kaula/subyek : Budaya politik yang masyarakat yang
bersangkutan sudah relatif maju, baiksosial maupun ekonominya, tetapi masih
bersihat pasif serta partisipasinya dalam budaya politiknya masih menengah,
atau lumayan sadar diri tentang budaya politik.
Contoh :
1. Membayar pajak dengan baik
2. Memilih tetapi tidak mempunyai kemauan untuk mengambil bagian
3. Memilih tapi tidak tau visi dan misi apa yang dibawa oleh yang diilihnya
4. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang politik
5. Kesadaran berpolitik relatif rendah
6. Partisipasi politik minim
7. Masyrakat menyadari otoritas pemerintah sepenuhnya
8. Warga negara yang cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah
Contoh :
1. Membayar pajak dengan baik
2. Memilih tetapi tidak mempunyai kemauan untuk mengambil bagian
3. Memilih tapi tidak tau visi dan misi apa yang dibawa oleh yang diilihnya
4. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang politik
5. Kesadaran berpolitik relatif rendah
6. Partisipasi politik minim
7. Masyrakat menyadari otoritas pemerintah sepenuhnya
8. Warga negara yang cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah
Parokial : Budaya politik yang tingkat patisipasinya sangat rendah, dan sifatnya
cenderung acuh, masa bodoh, dan pasif. Serta orientasi mereka terhadap empat
dimensi penentu budaya politik mendekati nol.
Contoh :
1. Sebagian kecil Warga Aceh ingin melepaskan diri dari Indonesia
2. Memilih dengan dasar yang paling banyak memberi sogokan atau uang
3. Golongan putih (tidak memilih apa-apa)
4. Apatis
5. Pengetahuan politiknya rendah
6. Masyarakat negara tidak terlalu berharap dalam sistem politik
7. Lingkungannya sempit dan kental terhadap adat istiadatnya, sehingga presidennya saja sampai tidak tahu
Contoh :
1. Sebagian kecil Warga Aceh ingin melepaskan diri dari Indonesia
2. Memilih dengan dasar yang paling banyak memberi sogokan atau uang
3. Golongan putih (tidak memilih apa-apa)
4. Apatis
5. Pengetahuan politiknya rendah
6. Masyarakat negara tidak terlalu berharap dalam sistem politik
7. Lingkungannya sempit dan kental terhadap adat istiadatnya, sehingga presidennya saja sampai tidak tahu
Pengertian
perilaku politik dan contoh :
Budaya politik
Partisipan : Budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi dan aktif
contoh :
1. Mendirikan partai politik
2. Mengikuti pemilu
3. Demonstrasi yang baik-baik
4. Duduk di bangku pemerintahan
5. Mengkritik jalannya budaya politik, serta memberikan saran bagaimana jalan keluarnya
6. Pengetahuan politiknya tinggi
7. Kontrol politik aktif
8. Warga memiliki kesadapan untuk berpartisipasi dalam politik
Budaya politik
Partisipan : Budaya politik yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi dan aktif
contoh :
1. Mendirikan partai politik
2. Mengikuti pemilu
3. Demonstrasi yang baik-baik
4. Duduk di bangku pemerintahan
5. Mengkritik jalannya budaya politik, serta memberikan saran bagaimana jalan keluarnya
6. Pengetahuan politiknya tinggi
7. Kontrol politik aktif
8. Warga memiliki kesadapan untuk berpartisipasi dalam politik
Kaula/subyek : Budaya politik yang masyarakat yang
bersangkutan sudah relatif maju, baiksosial maupun ekonominya, tetapi masih
bersihat pasif serta partisipasinya dalam budaya politiknya masih menengah,
atau lumayan sadar diri tentang budaya politik.
Contoh :
1. Membayar pajak dengan baik
2. Memilih tetapi tidak mempunyai kemauan untuk mengambil bagian
3. Memilih tapi tidak tau visi dan misi apa yang dibawa oleh yang diilihnya
4. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang politik
5. Kesadaran berpolitik relatif rendah
6. Partisipasi politik minim
7. Masyrakat menyadari otoritas pemerintah sepenuhnya
8. Warga negara yang cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah
Contoh :
1. Membayar pajak dengan baik
2. Memilih tetapi tidak mempunyai kemauan untuk mengambil bagian
3. Memilih tapi tidak tau visi dan misi apa yang dibawa oleh yang diilihnya
4. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang politik
5. Kesadaran berpolitik relatif rendah
6. Partisipasi politik minim
7. Masyrakat menyadari otoritas pemerintah sepenuhnya
8. Warga negara yang cukup puas untuk menerima apa yang berasal dari pemerintah
Parokial : Budaya politik yang tingkat patisipasinya sangat rendah, dan sifatnya
cenderung acuh, masa bodoh, dan pasif. Serta orientasi mereka terhadap empat
dimensi penentu budaya politik mendekati nol.
Contoh :
1. Sebagian kecil Warga Aceh ingin melepaskan diri dari Indonesia
2. Memilih dengan dasar yang paling banyak memberi sogokan atau uang
3. Golongan putih (tidak memilih apa-apa)
4. Apatis
5. Pengetahuan politiknya rendah
6. Masyarakat negara tidak terlalu berharap dalam sistem politik
7. Lingkungannya sempit dan kental terhadap adat istiadatnya, sehingga presidennya saja sampai tidak tahu
Contoh :
1. Sebagian kecil Warga Aceh ingin melepaskan diri dari Indonesia
2. Memilih dengan dasar yang paling banyak memberi sogokan atau uang
3. Golongan putih (tidak memilih apa-apa)
4. Apatis
5. Pengetahuan politiknya rendah
6. Masyarakat negara tidak terlalu berharap dalam sistem politik
7. Lingkungannya sempit dan kental terhadap adat istiadatnya, sehingga presidennya saja sampai tidak tahu
Kelompok
kepentingan : sekelompok manusia yang mengadakan persektuan yang didorong oleh
kepentingan-kepentingan tertentu.
Contoh : PGRI, Darmawanta, organisasi keagamaan
Contoh : PGRI, Darmawanta, organisasi keagamaan
Kelompok penekan
: Sekelompok manusia yang berbentuk lembaga kemasyarakatan dengan aktivitas
atau kegiatannya memberikan penekanan kepada pihak penguasa agar keinginannya
dapat diakomodasi oleh pemegang kekuasaan.
Contoh : HAM, KPK, LBH, LSM, BNN, dll
Contoh : HAM, KPK, LBH, LSM, BNN, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar